Sabtu, 06 September 2008

D I S I P L I N . . . .

Rasanya sekarang banyak orang yang lupa dan tidak kenal dengan disiplin. Kemanakah si Disiplin itu sekarang? Mengapa banyak orang melupakan dia? Padalah dia adalah dasar keberhasilan, dasar kedamaian, dan bisa dikatakan dasar segala kesuksesan. 

Banyak kecelakaan yang terjadi seperti kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal laut, kecelakaan kereta api, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja di pabrik-pabrik yang sudah tak terhitung lagi dengan jari. Padahal kalau diteliti .. katanya segala macam undang-undang, prosedur, lokakarya dsb sudah ada Sayangnya hanya sedikit yang berani mengungkapkan apakah segala undang-undang, prosedur, hasil segala lokakarya itu sudah dilaksanakan dengan disiplin?

Semua badan organik pemerintahan untuk melaksanakan peran legislatif, eksekutip, dan yudikatif telah ada. Dalam pemilihan pejabatnyapun saat ini sudah melalui pemilihan yang berbelit dengan kampanye, pemilihan langsung, fit & proper test, dsb. Tetapi tindakan korupsi masih juga tidak ditakuti walaupun hukumannya saat ini sudah berat seperti hukuman puluhan tahun penjara beserta denda ber MM rupiah sampai dengan hukuman mati. Kita yakin tatacara/prosedur kerja dimasing masing departemen itu pasti sudah ada, tetapi apakah prosedur itu sudah dilaksanakan dengan disiplin?

Dalam bidang jurnalisme, dengan dalih kebabasan pers seolah olah semua ”harus” tidak boleh rahasia. Rumah pribadi orang - dipanjat, mobil orang dihalang-halangi, semua ruang rahasia negarapun seolah olah harus bebas dimasuki untuk mengambil gambar yang bagus, pertanyaan yang dilontarkan tanpa memilah batas batas privasi, judul direkayasa secara negatif agar bombastis. Belum lagi kalau mencari berita dengan pakaian seadanya terus merangsek masuk, tanpa memperdulikan acara yang sedang terlaksana. Ini namanya kebebasan pers atau kebablasan pers? Rasanya, walapun dalam prosedurnya tidak tersurat, tentunya secara tersirat pastilah ada aturan disiplin untuk saling menghormati

Di bidang perniagaan, dari perdagangan skala besar maupun kecil kita banyak mengetahui adanya pemalsuan. Mulai dari pemalsuan dokumen, pemalsuan kwalitas, pemalsuan obat, minyak oplosan, daging glonggongan, dan masih banyak lagi. Masih banyak lagi hal hal yang tidak terpuji seperti pemalsuan/pelanggaran pajak, penipuan lewat ATM, jebakan jebakan pelaku bisnis kartu kredit, dll yang pada dasarnya mereka memanfaatkan kelemahan peraturan dan prosedur.

Mengapa perilaku disiplin terlaksana, mungkin yang ada dalam pikiran pelaku pelaku kasus diatas, bahwa disiplin hanyalah sebagai tatacara baris berbaris dan upacara saja. Padahal disiplin adalah perilaku yang patuh dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab rohani, profesi dan sosial dimana didalamnya termasuk melaksanakan perundangan, peraturan secara konsekwen dengan didasari takut kepada Tuhan Yang Esa

Lalu siapakah yang berkewajiban untuk pendidikan disiplin ini, apakah hanya pemerintah saja? Kita sebagai masyarakat yang, mau maju dan damai dalam kehidupan ini tentunya kita harus berperan aktif untuk bersiplin mulai dari diri sendiri. Bila perilaku disiplin itu sudah terpateri dalam diri bangsa ini, nistaya kehidupan yang damai akan bisa kita rasakan dan wujudkan. 
Ayo kita mulai berdisiplin.....