Minggu, 17 Agustus 2008

SULAP...TIPUAN YANG MENYENANGKAN


Ini mungkin bisa disebut anomali kehidupan, kita ”ditipu” tetapi nggak merasa rugi melainkan merasa senang. Menyenangkan dan memuaskan hati setiap penontonnya yang kagum pada permainan sulap yang aneh dan mentakjubkan adalah juga merupakan kepuasan bagi pesulap itu sendiri.

Rasanya banyak orang tahu bahwa sulap itu hanya trik, tetapi bagaimana trik itu? Inilah yang mengasyikkan.Ada orang yang kepingin belajar sulap untuk menghibur orang lain, dia akan mempelajari trik trik sulap itu. Akan tetapi ada juga orang yang hanya kepingin untuk menikmati hiburan sulap itu sehingga dia tidak kepingin tahu tentang rahasia trik itu, karena biasanya kalau sudah tahu maka komentarnya hanya...”ooo gitu tho...” setelah itu dia tidak akan terhibur kembali. Memang beberapa pesulap sering mengkaitkan atraksi sulapnya dengan sihir atau hipnotis, tetapi hal itu hanya untuk ilustrasi saja., untuk menimbulkan ilusi bagi mata penonton.

Sulap adalah seni untuk menghibur. Tidak ada bantuan dari setan atau mahluk halus yang lain, semuanya berdasarkan trik. Mulai dari yang sederhana seperti ”ibu Jari Putus” sampai ”Menghilangkan Gajah” ataupun ”Menerobos Tembok Cina”, semuanya didasarkan pada trik.Trik itu ada yang dengan tangan kosong, ada yang dengan alat alat sederhana, tetapi juga ada yang memakai teknologi tinggi dan sangat rumit. Tidak jarang dalam bermain sulap, si pesulap dibantu oleh para pembantunya yang menyamar menjadi penonton.

Atraksi sulap diciptakan dengan mengkombinasikan ilmu yang ada di dunia ini, seperti ilmu fisika, biologi, kimia, mekanika, komputer, dsb. Segala macam bagian ilmu itu diramu untuk menciptakan alat sulap yang unik. Walaupun alat sulap yang kelihatannya wajar saja, sebenarnya alat itu sudah direkayasa untuk menunjukkan trik khusus yang mentakjubkan.

Kalau baru baru ini ada perdebatan antara pakar pesulap dengan pakar komputer, itu sangat menggelikan. Karena sulap itu trik untuk menghibur yang kadang kala menggunakan alat alat khusus, sudah barang tentu kalau alat alat itu diganti dengan yang umum beredar di pasaran, tentunya akan menimbulkan kesulitan. Rasanya para pakar seharusnya tahu akan hal itu, sehingga hal itu tidak perlu diperdebatkan. Kalau mau nonton ya silahkan nonton, kalau nggak suka ya sudah, silahkan cari tontonan yang lain. ”Gitu saja kok repot.....”

 

Sabtu, 16 Agustus 2008

ALAT PELINDUNG DIRI


Walaupun dalam suatu sistim pekerjaan beberapa alat pengaman secara mekanis dan elektrik telah dipasang, seperti katup pelepas tekanan, lampu-lampu pengaman, detektor asap, dsb., tetapi setiap pekerja masih diwajibkan memakai alat pengaman diri (APD). Karena pada hakekatnya APD adalah merupakan sistim pengaman terakhir untuk pekerja. Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja harus dilihat dalam kontek sebagai pengaman pekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.  
Alat pelindung diri itu, antara lain, terdiri atas :
• Pelindung kepala
• Pelindung mata dan wajah
• Pelindung tangan
• Pelindung badan 
• Pelindung telinga 
• Masker dan alat bantu pernafasan
• Sabuk pengaman
• Pelindung kaki
Pemberi kerja bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya pada pekerjaan yang akan ditangani, serta menentukan jenis APD yang sesuai untuk mengurangi atau menghilangkan risiko kecelakaan pekerja. Dalam melakukan identifikasi dan evaluasi bahaya yang ada, hendaknya dilakukan oleh bagian keselamatan dengan bagian operasi secara bersama. Sehingga setiap kemungkinan bahaya ditinjau dari sisi kejadian yang ada sehari hari serta dari sisi petinjuk petunjuk keselamatan kerja yang lazim. Segala bahaya fisik, biologis serta kimiawi harus tercakup dalam evaluasi ini. Setelah bahaya di-identifikasi dan di-evaluasi, selanjutnya dipilih jenis alat pelindung diri yang tepat untuk melindungi diri pekerja dari bahaya tersebut.
Pelatihan untuk para pekerja dalam pemakaian alat pelindung diri juga perlu dilaksanakan sehingga APD ini bisa dipakai dengan benar dan efektif. APD harus sesuai standard desain yang ada seperti ANSI, OSHA, NFPA, dll.
Dalam pemeliharaannya APD harus disimpan dalam kondisi yang bersih dan sehat, seperti dalam lemari khusus. Setiap pekerja hendaknya diberikan APD sendiri sendiri sehingga ukuran dan modelnya benar benar pas. APD untuk masing masing pekerja bisa berbeda karena APD ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan bahaya yang ada pada jenis pekerjaan tersebut.
APD juga bisa rusak karena paparan matahari atau pengaruh cuaca yang lain. Maka sebelum memakai APD hendaknya diperiksa dahulu keadaannya. Bila ada tanda tanda kerusakan maka APD itu harus segera diganti.

Selanjutnya uraian masing masing jenis APD akan tersedia pada info mendatang. 



Rabu, 13 Agustus 2008

DIAJAK SELAMAT KOK SUSAH YA....??

Sejak dekade tujuh puluhan Kepolisian Republik Indonesia telah mulai mencanangkan pemakaian helm pengaman kepala untuk pemakai sepeda motor. Mengapa hal itu perlu digalakkan? Ya, karena itu adalah untuk melindungi pemakai jalan, agar bila terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, maka dampak keparahan akibat kepala terbentur benda keras bisa dikurangi. Sampai saat ini upaya itu tidak pernah melemah. Namun, bagaimana hasilnya setelah hampir 40 tahun? Dengan segala macam kampanye dan usaha yang persuasif sampai yang preventif seperti sosialisasi, diundangkan dalam undang undang lalu lintas, hingga razia helm, ternyata masih banyak juga yang belum menggunakan helm pengaman dengan benar. ………..Lho, diajak selamat kok susah ya? …. 

Konyolnya lagi, saat ini harga motor relatif murah seperti kacang goreng. Hampir semua lapisan masyarakat punya motor dan hal ini tentunya membuat lalu lintas menjadi makin padat dan tidak teratur. Semua orang harus waspada. Hukum tidak tertulis bahwa kalau menyalip harus dari kanan sudah tidak berlaku lagi. Bagaimana dengan pemakaian helm pengaman kepala? Walaupun kalau beli motor selalu dapat bonus help pengaman, tetapi mengapa bila naik motor banyak yang lupa memakai helm. Nggak memakai helm atau nggak mau pakai helm pengaman ya?...… atau kalaupun pakai sering kali pengait helmnya nggak dikaitkan sehingga bila terjatuh tentu saja helm akan terlepas dan “jledhug” wah kepalanya kena aspal….. lagi lagi disuruh selamat kok sudah ya....

Ada lagi yang lebih hebat..... Ada satu keluarga beranak tiga. Gara gara baru beli sepeda motor, langsung rekreasi putar putar kota dengan motor bersama seluruh anggota keluarganya. Si-bapak tentunya yang mengemudi, si-emak di-boncengan..lah.. Bagaimana dengan anak-anak. Anak pertama umur 5 tahun dibelakang emak, si nomor dua anak laki-laki didepan. Si anak bungsunya yang baru bisa berdiri yang berumur 2 tahun diberdirikan ditengah-tengah. Pakai helmkah mereka? Ya hanya si bapak saja yang pakai helm, kan bonus helmnya cuma satu... , Meliak-liuk pulalah mereka ditengah keramaian ...Wuadhuhhh benar benar akrobat. Terpikir nggak ya, bila terjatuh atau terjadi kecelakaan dengan keluarga itu ya......... mengerikan... 

Tetapi upaya untuk mengatasi hal itu tentunya ada juga, seperti di Surabaya ada jalur khusus sepeda motor, dibeberapa kota lain ada kawasan disiplin lalu lintas, berbagai penyuluhan, razia dll. Itu semua sebenarnya adalah demi menyelamatkan kita semua. Ini bukan hanya tugas polisi atau beberapa departemen terkait semata, tetapi tugas kita semua.

Kita harus optimis suatu saat nanti bila kedisiplinan sudah mendarah daging pasti segalanya akan teratasi, karena kunci utamanya adalah kedisiplinan.... Semoga kita bersama bisa membudayakan keselamatan... Ayo kita selamat...

TENTANG KOLEKSI MATA UANG

“Ya karena aku nggak bisa ngumpulin uang yang masih berlaku, ya aku kumpulin saja uang yang sudah nggak laku ini…” itulah jawabanku sekenanya kalau ada temanku yang bertanya apa sih gunanya mengumpulkan mata uang kuno dan tidak berlaku ini.. 
Tetapi sebenarnya dibalik itu, ada banyak sekali kepuasan yang aku dapatkan ketika aku menikmati koleksi mata uangku itu.  
Koleksi mata uang adalah salah satu bagian dari kegiatan numismatik. Kegiatan numismatik yang lain adalah mengumpulkan benda benda yang berhubungan dengan uang atau kertas berharga seperti token, medali, stempel, alat barter, surat hutang… dan mungkin sekali waktu akan sampai juga ke kartu kredit dsb. Aku sampai saat ini hanya mengkhususkan saja ke mata uang, baik itu yang kertas maupun yang logam. 
Mata uang adalah suatu alat pembayaran yang sah yang diterbitkan suatu negara. Dari mata uang kita bisa mengetahui banyak hal, diantaranya : Kita bisa mengetahui tingkat kebudayaan, tokoh, bangunan bersejarah ataupun kondisi alam dari negara penerbit mata uang itu. Hal khusus itu digambarkan dalam mata uang dalam bentuk arsiran arsiran garis halus dan indah oleh si pelukis uang. Tidak pernah ada gambar yang berupa foto dalam mata uang, tetapi semuanya digambarkan dengan garis garis arsir.
Kecantikan mata uang Indonesia bisa kita nikmati dalam beberapa seri mata uang yaitu seri wayang (1933), seri binatang (1956), seri kerajinan I (1958), seri burung (1959), seri Sukarno(1960), seri kerajinan II (1964) dan seri Sudirman (1968). Desain dan gambarannya sangat teliti, rapi warnanya sangat serasi, dan terlihat cekungan cekungan yang berefek tiga dimensi.
Dari koleksi mata uang ini kita juga bisa mengetahui kejadian terkait dengan kondisi keuangan negara seperti : gunting Syafruddin 1950 dimana uang 1000 rupiah dan 500 rupiah menjadi tinggal berharga 100 dan 50 rupiah; sanering 1959 dimana nilai uang dipotong menjadi tinggal bernilai 50% sedangkan yang 50% lagi dijadikan obligasi ; dan penyesuaian sebutan 1965 dimana nilai seribu rupiah menjadi satu rupiah.
Penamaan jenis mata uang Indonesia selalu dikaitkan dengan situasi kita dimasa itu, diantaranya : ORIDA – Uang Republik Indonesia Daerah – kita pada waktu masih banyak yang berpikir kedaerahan; ORI – Uang Republik Indonesia – kondisi setelah Sumpah Pemuda; Uang RIS – Republik Indonesia Serikat – pada waktu pemerintahan RIS; dsb.
Mengenai uang logam atau koin, biasanya untuk uang jenis ini adalah uang yang bernominal kecil. Hal ini dikarenakan supaya uang itu tahan lama. Kebanyakan koin bentuknya bulat, tetapi ada juga yang segi empat, segi enam, atau segi delapan. Variasi pinggirannya ada yang polos, bergerigi, ataupun bergelombang. Sampai saat ini saya belum pernah mendapatkan yang berbentuk segitiga. Uang koin ini terbuat dari bahan tembaga, aluminium, atau cupro nikel. Ada dua jenis uang logam – yaitu ada yang disirkulasi dan ada yang tidak disirkulasi. Uang sirkulasi adalah uang yang sering kita pakai dan temui sehari-hari, sedangkan yang tidak sirkulasi kebanyakan beredar diantara kolektor dan bisa kita dapatkan dari Bank Indonesia. Uang logam kuno berasal dari jaman kerajaan seperti Majapahit ataupun jaman VOC. Uang koin sirkulasi yang pernah beredar di Indonesia adalah seri uang gobog, benggol, uang koin seri garuda, uang keluarga berencana, dsb. Sedangkan uang yang tidak sirkulasi diantaranya adalah seri margasatwa. Untuk menanggulangi keadaan tertentu Indonesia pernah mengeluarkan uang tersendiri, misalnya untuk daerah Riau, Irian Barat, dan Kalimantan.
Bagaimana dengan pemalsuan uang? Karena uang merupakan alat pembayaran, maka tak ayal lagi banyak sekali percobaan pemalsuan yang diperbuat orang. Pemalsuan uang ini sudad terjadi sejak lama. Maka dalam uang uang terbitan terdahulu peringatan hukumnya tertera dalam kalimat yang unik “ Barang siapa yang dengan sengaja meniru atau memalsukan………. akan dituntut dimuka Hakim”. Saat ini uang telah diperlengkapi dengan beberapa tanda tanda khusus untuk mempersulit pemalsuan.
Beberapa perilaku yang terlatih dan berkembang bila kita sebagai kolektor mata uang adalah kita bisa gigih, sabar, tekun, teliti dalam memburu mata uang; dan kita bisa mendapatkan banyak sahabat karena kita bisa berhubungan dengan para kolektor yang lain.
Produk baru yang dikeluarkan Bank Indonesia untuk para kolektor saat ini adalah jenis “un-cut” alias uang yang belum dipotong. Uang yang bernominal 10.000,- sampai 100.000 rupiah dengan satuan masing masing dua dan empat buah dikeluarkan khusus oleh BI dengan sertifikatnya.
Bagaimana sih sebenarnya nilai koleksi itu? Bagi kebanyakan orang nilai koleksi mata uang akan tinggi sekali karena makin tahun akan makin langka. Dan aku setuju sekali dengan pendapat ini. 

Salam..