Banjir sepeda motor yang terjadi sekitar 8-10 tahun yang lalu ternyata dampaknya mengerikan. Kalau dalam satu periode mudik yang meninggal sekitar 500 jiwa, padahal dalam setahun, masyarakat cenderung mudik begitu ada libur lebih dari tiga hari, belum lagi kecelakaan yang terjadi pada setiap harinya. Mengerikan sekali dampak kecelakaan lalu lintas ini.
Mengapa hal itu terjadi? Bukankan sepeda motor diciptakan untuk kenyamanan manusia; untuk menpercepat kegiatan manusia? Memang tujuan awal adanya sepeda motor itu adalah untuk kenyamanan manusia, bukan untuk membunuh manusia. Akan tetapi musibah itu terjadi bila manusia pemakainya tidak siap untuk memakai serta semua faktor penunjangnya juga tidak tersedia dengan baik.
Manusia pengendara sepeda motor hendaknya mampu dan mengerti betul cara mengendarai sepeda motor. Kemampuannya harus dibuktikan dengan SIM yang didapatkannya secara legal serta ditunjang dengan kesehatan yang baik, terutama untuk perjalanan jarak jauh. Bila dalam berkendara akan membawa penumpang, penumpangnyapun harus sehat dan mampu untuk perjalanan itu. Mengerti dalam bersepeda motor artinya tahu aturan bersepeda motor. Seperti semua penumpanganya harus pakai helm pengaman; penumpang maksimum 2 orang, tidak bawa barang besar, berjalan dijalurnya, serta mengerti aturan aturan lalulintas terkait. Dengan lebar jalan yang sempit, hendaknya pengendara motor juga selalu berada di-jalurnya.
Kondisi jalan juga rasanya kurang siap untuk menampung jutaan motor yang tumpah ruah dijalan raya. Motor sangat rentan dengan lobang jalan.
Juga para petugas pengatur lalu lintas hendaknya bisa diberikan perangkat hukum yang jelas, sehingga mereka tidak ragu ragu dalam menjalankan tugasnya dengan tegas.
Dengan uraian diatas, ternyata banyak juga faktor-faktor yang perlu kita benahi. Tetapi untuk keselamatan kita, kita tidak boleh lelah, tidak boleh jemu untuk selalu memperbaiki kekurangan kita.
Jiwa masing masing orang hanya satu. Sayangilah jiwa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar