Sabtu, 25 Juli 2009

BUDAYA KESELAMATAN (SAFETY CULTURE)


Budaya keselamatan atau “safety culture” kita artikan saja sebagai kelakuan umum atau adat istiadat keselamatan dari satu kelompok masyarakat yang didasari oleh batasan batasan tata nilai keselamatan untuk manusia dan lingkungan untuk mewujudkan visi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan. Untuk membangun budaya keselamatan harus dimulai dengan VISI yang dalam dan tajam untuk membangun budaya keselamatan. Setelah visi dibuat, kita tentukan peran kita dalam mencapai visi tersebut. Setelah Visi dan Peran kita tentukan, tentunya kita harus punya komitmen tentang tata nilai yang didasari oleh prinsip prinsip utama sebagai pedoman dasar, misalnya:
- Utamakan Keselamatan atau Keselamatan adalah prioritas utama.
- Selalu ada proses untuk mengerjakan dengan selamat
- Semua kecelakaan bisa dihindarkan
- Kondisi NOL kecelakaan bisa diwujudkan asalkan ada komitmen yang kuat
- Semua pekerjaan harus direncanakan untuk diselesaikan dengan keselamatan
- Begitu kita melihat, kita ikut bertanggung jawab
- Keselamatan adalah tanggung jawab semua orang
Pernyataan dasar tersebut memang terasa terlalu idealis, lebih baik kalau dipetajam lagi sehingga bisa menjadi semacam kode etik keselamatan, seperti misalnya:
- Patuhi semua aturan dan perundangan keselamatan yang berlaku
- Kelola lingkungan dengan bijaksana
- Rubah kondisi lingkungan seminimal mungkin dengan manfaat semaksimal mungkin.
- Patuhi batas batas keselamatan, lingkungan dan perencanaan.
- Pastikan adanya alat pengaman, terkontrol serta reliabel bila diperlukan
- Dsb.
Penajaman aturan aturan dasar ini bisa bermacam macam tergantung dari kondisi dan lingkup usaha masing masing perusahaan atau kelompok masyarakat itu. Lebih penting lagi hal ini tentunya harus menjadi komitmen resmi perusahaan atau kelompok itu.
Agar supaya prinsip utama diatas beserta penajamannya bisa dimengerti para anggotanya harus diadakan sosialisasi dan pelatihan dan secara tulus harus menjadi komitmen mereka masing masing, kalau perlu dikaitkan dengan program penghargaan dan hukuman (reward and punishment) .
Memang dalam tahapan pendahuluan ini terkesan seperti dipaksakan akan tetapi bila sudah menjadi kebiasaan, dan setiap orang melaksanakan program keselamatan dengan penuh keihklasan dan ketulusan, maka itu artinya budaya keselamatan sudah meresap dalam kelompok masyarakat atau pada perusahaan tersebut. Tantangan selanjutnya adalah menjaga dan meningkatkannya karena sebagaimana bidang bidang yang lain, keselamatan ini juga berkembang.....

Tidak ada komentar: